Tata Cara Manasik Umroh – Ibadah umroh itu juga sering disebut dengan ibadah haji kecil, karena sama-sama dilakukan di Tanah Suci Mekkah. Pelaksanaannya bisa berkali-kali dalam satu tahun. Waktunya bebas, yang terpenting adalah mampu secara ekonomi. Adapun tata cara umroh dan manasik umrah lengkap yang harus kita pelajari akan kita bahas secara lengkap.
Walaupun hampir sama pelaksanannya dengan ibadah haji, namun tata cara pelaksanaan umroh itu berbeda dengan ibadah haji. Yang paling kentara adalah tidak adanya kegiatan menginap (di Mina dan Muzdalifah) saat umroh. Berbeda dengan haji yang dianjurkan untuk menginap.
Sangat penting bagi calon jama’ah umroh untuk mengetahui apa saja tata cara umroh dan manasik umrah lengkap agar ibadahnya berjalan dengan lancar. Jika kita sudah paham dengan tata cara umroh yang benar, maka nantinya kita tidak akan kerepotan lagi mempelajari dari awal saat akan melaksanakan ibadah haji. Sama-sama beribadah, karena saat melaksanakan ibadah umroh berarti kita belajar untuk melaksanakan ibadah haji. Mendapatkan pahala dari menunaikan umroh juga.
Tata Cara Umroh
Tata cara umroh ini harus dilakukan secara urut. Di mana pelaksanannya dimulai saat kita sudah meninggalkan rumah dan sampai di Miqat. Miqat ini adalah berada di Masjid Dzulhulaifah jika kita bertolak ke Mekah dari Madinah.
Urutan pelaksanaan ibadah umroh ini dilakukan dengan sekaligus membaca doa. Untuk itulah, calon jama’ah umroh bukan hanya menghafalkan urutan pelaksanannya saja, melainkan juga menghafal setiap doanya, namun ini tidak merupakan keharusan. Agar lebih mudah, maka jemaah umroh disarankan untuk membawa buku panduan doa-doa umroh agar bisa dibaca ketika melakukan tahapan rukun umroh. Nah, berikut tata cara melaksankan ibadah umroh :
- Mengambil Niat Ihram di Miqat
Di sinilah kita akan memulai rangkaian ibadah umroh yang akan kita lakukan. Yang pasti adalah persiapan melaksanakan ihram. Pakaian ihram berwarna serba putih. Untuk laki-laki hanya mengenakan 2 kain panjang yang biasa disebut pakaian ihram, tidak memakai singlet dan tidak memakai celana dalam. Adapun pakaian untuk perempuan bebas, yang penting menutup aurat. Dan disunnahkan berwarna putih.
Jemaah umroh akan mengambil miqat Dzul Hulaifah tepatnya ke Masjid Bir Ali (jika jemaah berangkat dari Madinah menuju Masjidil Haram) untuk mengambil niat umroh. Setelah berwudhu lalu sholat sunah wudhu 2 rakat dan dijika ingin maka bisa didahului dengan shalat tahiyatul masjid, maka jemaah bersiap-siap untuk memulai rukun umroh yang pertama, yaitu memasang niat umrah.
Adapun niat umrah adalah sebagai berikut:
لَلَبَّيْكَ اللهُمَّ عُمْرَةَ
“Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan ibadah umroh.”
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَاَحْرَمْتُ بِهَا ِللهِ تَعَالَى
“Sengaja aku mengambil niat umroh dan ihram karena Allah ta’ala.”
Anda tinggal memilih salah satu. Begitu jemaah umroh melafalkan niat umrah maka dia dilarang untuk melakukan pantangan ibadah umrah sampai dia selesai melaksanakan ibadah umrah, yaitu melakukan tahallul.
Nah, apa saja pantangan yang dilarang selama melakukan ibadah umroh:
- Dilarang memakai pakaian berjahit, topi, dan sepatu (yang menutup mata kaki) bagi laki-laki.
- Dilarang memakai sapu tangan dan cadar bagi perempuan.
- Dilarang berkata-kata kotor.
- Dilarang membunuh hewan.
- Dilarang mencabut tanaman.
- Dilarang melakukan akad nikah.
- Dilarang melakukan cumbu rayu suami istri dan melakukan hubungan badan.
- Dilarang mencabut rambut dan bulu bagi perempuan dan laki-laki.
- Dilarang memakai parfum.
- Menuju Masjidil Haram di Kota Mekkah
Ini juga masuk dalam rangkaian perjalanan ibadah umroh. Saat di perjalanan ini, jemaah umroh disunahkan memperbanyak membaca lafaz talbiyah. Bacaan talbiyah adalah bacaan yang dibaca saat melakukan perjalanan menuju Masjidil Haram. Bunyinya :
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ. لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ. اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَاْلمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
“Labbaik allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak”
Artinya: ” Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Jemaah umroh membacanya berkali-kali sampai tiba waktunya thawaf di Masjidil haram.
- Thawaf
Thawaf adalah rukun kedua dari ibadah umroh. Thawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Di mana saat sudah masuk ke area Masjidil Haram, kita dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Ada doa yang kita lafadzkan saat masuk ke Masjiil Haram, yaitu :
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ
Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata’aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah.
Artinya: “Ya Allah Engkau sumber keselamatan, dan daripadaMu lah datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai tuhan dengan selamat sejahtera dan masukanlah kami ke dalam surga negeriMu yang bahagia, Maha Pemberi berkat dan Maha Tinggilah Engkau wahai Tuhan yang punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan, masukanlah aku ke dalam ampunanMu. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah salawat dan salam untuk Rasulullah.”
Atau bisa juga membaca doa yang singkat,
اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Allahummaftahli abwaba rahmatika”
Artinya: “Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
Pintu masuk ke Masjidil Haram sesuai dengan syariat Rasulullah saw adalah lewat pintu Babus Salam. Ibadah tawaf dimulai dari Sudut Hajar Aswad (Rukun hajar Aswad) dan juga berakhir di Rukun Hajar Aswad.
Thawaf ini dilakukan di dalam area Masjidil Haram dengan langkah-langkah mengikuti garis lurus sejajar Hajar Aswad yang terletak di antara pintu Ka’bah dengan tanda lampu hijau di lantai. Kita akan dihadapkan pada banyak pilihan saat Thawaf. Ini dikarenakan tidak semua jamaah bisa memegang atau mencium Hajar Aswad secara langsung. Untuk alternatifnya, kita bisa menggunakan banyak cara agar bisa memanfaatkan kesempatan dekat dengan Hajar Aswad, yakni dengan :
- Hanya melambaikan tangan saja sebanyak tiga kali sebagai pengganti kita yang tidak bisa menyentuh Hajar Aswad. Pastikan kita mengucapkan Bismillah Allahuakbar.
- Memegang Hajar Aswad dengan menggunakan benda sebagai perantaranya. Benda yang telah berhasil menyentuh Hajar Aswad itu baru kemudian bisa kita cium. Ini dinamakan sebagai teknik Istilam.
- Taqbil. Ini adalah teknik yang banyak diincar para jama’ah. Ini adalah teknik yang diimpikan, karena bisa mencium Hajar Aswad secara langsung.
- Kombinasi antara Taqbil dan Istilam. Thawaf yang ini juga memberikan keberuntungan tersendiri bagi kita, di mana kita bisa memegang sekaligus mencium Hajar Aswad.
Ibadah tawah ini dilakukan sebanyak 7 putaran, dimana dimulai dari rukun hajar aswad dan akan berakhir juga di ruku hajar aswad.
Adapun bacaan yang dibaca selama melakukan ibadah tawaf bebas, bisa berupa zikir dan juga boleh berupa doa. Nah, antara rukun yamani dan rukun hajar aswad maka disunnahkan memperbanyak membaca doa sapu jagad, yaitu:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar.
Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Baqarah: 201)
- Sholat Sunah Tawaf 2 roka’at
Jika kita sudah selesai Thawaf, maka yang selanjutnya kita lakukan adalah menuju ke Makam Ibrahim. Di sini kita melaksanakan sholat dua rokaat sebagai sebuah tanda penghormatan akan jasa Ibrahim dalam membangun Ka’bah. Sesuai dengan sabda Nabi saw,
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌوَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Artinya: Bahawasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dalam solat dua rakaat (Solat Tawaf) Qul huwallahu Ahad dan Qulyaa ayyuhal kaafiruun… (H.R. Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab al-Hajj, no: 1218)
- Minum air zam-zam serta beristirahat sejenak
Semua orang yang pergi ke tanah suci pasti tidak akan mau ketinggalan momen terbaik ini. Beristirahat sembari minum air zam-zam, air suci dengan beribu manfaat. Dalam rangakaian umroh ini, kita juga harus tahu bagaimana doanya :
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أْسْأَلُكَ عِلْمً نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَآءً مِنْ كُلِّ دَآءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahummaa inni asaluka ‘ilman nafi’an wa risqon waasi’an wa syifaa’an min kulli daa’in wa saqomin bi romhatika ya arhamar rohimiin.
Artinya: ” Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dengan rahmatMu ya Dzat Yang maha Penyayang.”
- Sa’i
Kita bisa menyebutnya juga dengan lari-lari kecil. Tempatnya adalah antara bukit Shafa dan bukit Marwah. Kita harus melakukan Sa’i sebanyak 7 kali di antara kedua bukit tersebut. Adapun bacaan khusus selama melaksanakan ibadah sa’i tidak ada. Kita hanya disunnahkan memperbanyak zikir atau doa selama melakukan ibadah sa’i.
Adapun tata cara pelaksanaan ibadah sa’i sebagai berikut:
- Berjalan menuju bukit shafa. Sa’i dimulai dari bukit Shafa dan akan berakhir di bukit Marwa.
- Setibanya di bukit shafa kita disunnahkan menghadap kearah ka’bah sambil membaca takbir dan tahlil.
- Berjalan ke bukit marwah dengan memperbanyak membaca zikir dan berdo’a.
- Di mas’a (tempat sa’i) terdapat dua pilar berwarna hijau, ketika sampai di pilar hijau ini maka jemaah dianjurkan bagi laki-laki untuk lari-lari kecil, sedangkan untuk perempuan disunahkan mempercepat jalannya.
- Ketika mendekati bukit Marwah, membaca doa seperti yang terdapat dalam Q.S Al Baqarah : 158.
- Ketika sampai di bukit marwah, menghadap kearah ka’bah kemudian membaca takbir dan tahlil sebagaimana yang dilakukan di bukit shafa.
- Bagitu seterusnya sampai jemaah melakukan ibadah sa’i sebanyak 7 kali, dimana dari bukit Shafa ke Marwa dihitung 1 kali.
- Tahallul
Inilah tata cara umroh dan manasik umrah lengkap yang paling akhir dilakukan. Pelaksanaannya adalah dengan melakukan potong rambut. Bagi laki-laki, biasanya akan mencukur habis rambutnya, sedangkan bagi wanita tidak. Tahapan umroh yang terakhir ini adalah sebagai bukti bahwa kita telah melaksanakan ibadah umroh. Pelaksanaan Tahalul disunnahkan dilakukan saat itu juga. Tidak boleh ada penundaan, sehingga akan menjadi penutup umroh yang lengkap.
Walaupun ibadah umroh sifatnya Sunnah (sebagian ulama ada yang memandangnya sebagai ibadah wajib sebagaimana halnjya ibadah haji), namun jika kita melaksanakannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan, maka pahalanya pun akan sama dengan orang berhaji. Di mana jika umroh yang kita lakukan adalah bertepatan di bulan Ramadhan.
Ibadah umroh menjadi impian banyak umat muslim. Banyak yang ingin sampai ke Tanah Suci. Menunggu kloter haji yang terlalu lama dapat kita manfaatkan dengan melakukan umroh. Dengan berumroh, kita sudah akan merasakan Sa’i, beribadah di Masjid Haram, Masjidil Aqsa, atau melaksanakan sholat di makam Nabi Ibrahim. Adapun tata cara umroh dan manasik umrah lengkap yang harus kita pahami dengan benar. Banyak cara untuk mendapatkan informasinya. Yang terpenting adalah niatnya.
Penulis: Ust. Satria Abu Ulya, Lc.
Baca juga:
- Lengkap! Syarat Membuat Paspor Umroh
- Inilah Pahala Umroh yang Perlu Anda Ketahui (Disertai Hadits Shahih)
- Rizkia Tour & Travel PT. Bimalyndo Hajar Aswad Kantongi Sertifikat BPW
- Perbedaan Haji dan Umrah Yang Perlu Anda Ketahui
- Rizkia Tour & Travel Booking Satu Pesawat Full Untuk Berangkatkan Jemaah Umrah