Pengertian Haji dan Umroh – Setiap umat Islam pasti ingin bisa melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima. Jika telah diberi kesiapan mental, fisik dan finansial, tidak ada alasan menunda pelaksanaan ibadah haji ke Tanah Suci. Di Indonesia sendiri, antrian melakukan ibadah haji begitu lama hingga bertahun-tahun. Tak heran jika banyak masyarakat di Indonesia yang memilih ibadah umroh demi menuntaskan rindu ke Baitullah. Sebenarnya bagaimana pengertian haji dan umroh dan tata caranya?
Pengertian haji
Haji merupakan salah satu penyempurna rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan setiap umat Islam. Ketentuan melakukan haji adalah mampu dalam artian materi, fisik dan ilmu. Haji memiliki arti datang dan berniat sedangkan haji menurut istilah memiliki makna berniat pergi ke Baitullah dengan niat pada tempat dan waktu yang telah ditentukan demi melaksanakan serangkaian ibadah. Pengertian haji dan umroh dan tata caranya akan membantu Anda memahami niat utama melakukan ibadah suci ini.
Syarat haji sendiri ada lima yaitu beragama Islam, berakal, baligh, merdeka dan mampu. Barang siapa yang telah memenuhi lima syarat haji di atas, wajib segera melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Pengertian haji dan umroh dan tata caranya wajib dimengerti setiap muslim agar bisa melaksanakan rangkaian ibadah dengan benar berdasarkan mahzab yang dianut.
Tata cara melaksanakan ibadah haji
Pengertian haji dan umroh dan tata caranya harus dipelajari setiap umat Islam agar bisa melakukan ibadah secara tenang dan benar. Berdasarkan mahzab Syafi’i yang dianut di Indonesia, berikut tata cara melaksanakan ibadah sesuai dengan rukun haji.
- Ihram
Hal pertama yang wajib dilakukan calon jamaah haji adalah melakukan niat saat miqat hendak memulai ibadah haji. Anda harus mengucapkan lafadz niat yaitu Labaikallahuma khajaa yang bermakna memenuhi panggilan Allah SWT untuk berhaji. Ihram merupakan bagian pertama yang masuk dalam pengertian haji dan umrah dan tata caranya yang merupakan hal vital.
Para jamaah haji laki-laki tidak boleh memakai pakaian berjahit sedangkan apra wanita memakai baju tertutup tanpa cadar atau sarung tangan. Sebaiknya lakukan sunnah saat ihram seperti mandi, memotong kuku, memakai kain atasan berwarna putih bersih dan memakai sandal.
- Thawaf
Pengertian haji dan umroh dan tata caranya setelah ihram adalah melakukan thawaf adalah mengelilingi Ka’bah selama 7 kali putaran dengan syarat yang harus dipenuhi antara lain suci dari hadas dan najis baik badan atau pakaian, menutup aurat secara sempurna, Ka’bah harus berada di kiri saat jamaah haji mengelilingi dan harus memulai mengelilingi Ka’bah dari Hajar Aswad yang berada di salah satu pojok Ka’bah dan berakhir di tempat sama.
- Melakukan Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sa’i merupakan tata cara melakukan ibadah Haji yang telah disebutkan Rasulullah dalam hadist riwayat Ahmad. Jamaah haji harus berjalan sebanyak tujuh putaran dari bukit Safa ke bukit Marwah. Pengertian haji dan umroh dan tata caranya sama-sama wajib melakukan sa’i.
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah memiliki pengertian berdiam di padang Arafah dengan memperbanyak kegiatan untuk berdzikir dan beristigfar kepada Allah SWT. Waktu wukuf akan dilaksanakan saat matahari tergelincir di ujung barat tanggal 9 Dzulhijjah hingga fajar terbit pada hari raya Idul Adha. Jika seorang jamaah haji berwukuf diluar waktu yang telah ditentukan, para jumhur ulama menyebut bahwa ia belum melakukan wukuf.
Selain rukun haji yang wajib dilakukan secara berurutan, jamaah haji juga harus melaksanakan wajib haji. Wajib haji harus dilaksanakan agar jamaah tidak membayar denda (dam) meskipun ibadah haji yang dilakukan tetap sah.
Wajib Haji
Wajib haji yang harus dilakukan antara lain:
- Ihram dari miqot
Tempat pembatas jamaah haji menggunakan ihram adalah miqot yang telah ditentukan sejak jaman nabi Muhammad SAW. Pengertian haji dan umroh dan tata caranya mewajibkan jamaah niat dan memakai pakaian ihram sejak di daerah ini termasuk saat melewati pembatas menggunakan pesawat.
- Wukuf di Arafah
Durasi waktu sampai batas maghrib jika jamaah memulai wukuf saat siang hari.
- Mabit di Muzdalifah
Setelah melaksanakan wukuf, para jamaah haji akan melaksanakan menginap atau mabit di Muzdalifah hingga terbit fajar. Para jamaah bisa mengambil kerikil 7 buah di Muzdalifah pada hari Idul Adha.
- Melempar jumroh
Melempar jumroh dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah atau jumroh Aqobah dan sunnah melakukan takbir di sela melempar jumroh.
- Mabit di Mina
Bermalam di Mina dilakukan pada hari tasyriq yaitu 11,12 dan 13 Dzulhijah.
- Mencukur atau memendekkan rambut
Bagi laki-laki wajib mencukur atau memendekkan kepala sampai habis sedangkan kaum wanita hanya perlu memotong rambut satu ruas jari saja.
- Tawaf Wada’
Merupakan rangkaian ibadah haji yang terakhir yaitu melakukan tawaf wada’ atau perpisahan. Wajib dilakukan oleh semua jamaah haji selain penduduk kota Mekkada dan wanita haid.
Pengertian haji dan umroh dan tata caranya harus dipelajari agar tidak memicu kesalahan rukun haji yang dilupakan sehingga haji tidak sah. Selain itu, jamaah juga harus melakukan sunnah haji yang bernilai pahala besar seperti melantunkan talbiyah, melakukan thawaf qudum, shalat di Hijr Ismail, mencium Hajar Aswad dan lain-lain. Lalu, bagaimana beda rangkaian ibadah haji dan umroh?
Pengertian umroh
Umroh merupakan rangkaian ibadah yang terdiri dari ihram, thawaf, sai dan tahalul. Busa dilakukan kapan saja kecuali hari Arafah 10 Dzulhijah dan hari tasyriq yaitu 11,12, 13 Dzulhijah. Saat melakukan ibadah haji, umroh bisa masuk dalam kegiatan sunnah tergantung cara mengerjakan haji tersebut.
Haji Ifrad mewajibkan ihram di miqot dengan niat beribadah haji semata sedangkan ibadah umroh bisa tidak dilakukan atau dilakukan setelah haji selesai. Haji Qiran menggabungkan dua rangkaian ibadah secara bersamaan yaitu haji dan umroh dalam satu waktu sekaligus sedangkan haji tamattu’ merupakan cara melaksanakan ibadah haji dengan pelaksanaan umroh terlebih dahulu.
Tata cara melaksanakan ibadah umroh
Pengertian haji dan umroh dan tata caranya akan mengajak Anda mempelajari syariat Islam secara detail. Setidaknya rangkaian acara melaksanakan ibadah umroh sama dengan ibadah haji kecuali melakukan rukun haji yaitu wukuf di padang Arafah, mabit di Muzdalifah dan melempar jumroh. Selain hal yang disebutkan, jamaah umroh harus tetap melakukan rangkaian ibadah yang sama.
Selain itu, hukum melaksanakan umroh adalah sunnah sedangkan haji memiliki keutamaan wajib sebagai penyempurna agama Islam. Toh, Anda bisa melaksanakan ibadah umroh kapan saja tanpa harus menunggu musim haji tiba. Waktu yang paling direkomendasikan untuk melaksanakan ibadah khususnya umroh adalah momen Ramadhan tiba. Setiap orang berlomba mengumpulkan pahala sebesar-besarnya dengan banyak beribadah dan berdoa di Tanah Suci.
Pengertian haji dan umroh dan tata caranya akan Anda pelajari bersama dengan konsultan atau pembimbing pusat travel haji dan umroh. Pastikan Anda memilih jasa travel umroh dan haji yang terpercaya dan kredibel agar bisa mendapatkan fasilitas yang menarik. Salah satu fasilitas menarik tersebut adalah bimbingan pra haji atau umroh yang sangat bermanfaat menambah keilmuan masyarakat Indonesia.
Baca juga:
- Siapa Sangka, Ini Dia Keutamaan Masjidil Haram Sebagai Tempat Iconic Di Makkah
- Acara GRAND LAUNCHING Rizkia Tour & Travel PT. Bimalyndo Hajar Aswad Berizin Resmi Dari KEMENAG Pusat
- Lengkap! Tata Cara Umroh dan Manasik Umrah Disertai Dalil
- Lengkap! Syarat Membuat Paspor Umroh
- Perbedaan Haji dan Umrah Yang Perlu Anda Ketahui